REPUBLIKA.CO.ID, DOHA--Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengenang Lionel Messi yang tak berhenti menangis karena malu dikeluarkan dari lapangan pada debutnya bersama Argentina melawan Hungaria tahun 2005.
Messi yang saat itu berusia 18 tahun masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-63 tetapi dikeluarkan dua menit kemudian karena menyikut bek Hungaria Vilmus Vanczak.
Kini Messi menjadi pemimpin di tim Argentina di Piala Dunia Qatar 2022. Scaloni berharap Messi memiliki alasan berbeda jika dia menangis di Piala Dunia yakni juara.
“Ini adalah pertama kalinya saya bermain dengan Messi sebagai rekan satu tim - dan dia dikeluarkan dari lapangan pada debut internasionalnya. Lionel tidak berhenti menangis di ruang ganti setelah itu - meskipun kami menang," kenang Scaloni, dilansir dari Mirror, Jumat (18/11).
Menurut Scalonai, Messi waktu itu hanya seorang anak muda tetapi menganggap betapa berartinya bermain untuk Argentina. Sekarang situasinya berbeda. Messi telah memiliki banyak pengalaman luar biasa dengan sejumlah gelar bergengsi telah digenggamnya.
Kata-kata La Pulga sekarang sangat didengar oleh rekan-rekannya di ruang ganti. Dia selalu menyampaikan pesan yang tepat.
“Tapi dia juga mengerti bahwa ada kalanya lebih baik tidak berbicara agar orang lain dapat menemukan suaranya. Messi berada di tempat yang baik saat ini. Dia tahu tim Argentina bersatu sebagai tim," ujarnya.
Messi akan mencatatkan 171 pertandingan bersama Argentina jika berhasil mencapai final di Qatar. Pemain Paris Saint-Germain itu belum mempersembahkan gelar ini seperti mendiang Diego Maradona selama karirnya.
Messi kalah tiga kali di final Copa Amerika dan final Piala Dunia 2014 sebelum Scaloni memberikan hadiah Copa Amerika 18 bulan lalu. Mereka mengalahkan Brazil di partai puncak.
Pada 2016, setelah kekalahan kedua berturut-turut di final Copa Amerika dari Cile, Messi mengumumkan pensiun dari sepakbola internasional. Messi ditemukan menangis di lemari hotel pada tengah malam oleh staf pelatih.
Scaloni kemudian mencuit di twitter dengan gambar memeluk Messi dibarengi pesan "Leo, jangan pergi". Hubungan Messo dan Scaloni terjalin sangat erat.